Banyak orang terjebak dalam hutang karena berbagai alasan. Hutang itu sendiri adalah sebuah kewajiban finansial yang perlu segera dituntaskan. Bila tidak, bebannya akan semakin berat. Artikel ini membahas 5 tips bebas hutang sehingga bisa merdeka secara finansial dengan cepat.
Ada banyak faktor yang bisa membuat seseorang terlilit hutang. Namun sayangnya, seiring dengan berjalannya waktu, meminjam uang kepada orang lain dan berhutang malah menjadi kebiasaan.
“Gali lubang, tutup lubang” merupakan kutipan yang sudah menjadi fenomena biasa di masyarakat saat ini. Pada dasarnya, saya juga beranggapan bahwa hutang tidak bisa lepas dari kehidupan. Tetapi, jika berhutang telah menjadi sebuah ritual, maka ada banyak kemungkinan masalah besar yang bisa timbul.
Salah satunya adalah masalah psikologis yang tidak bisa diremehkan. Dampak psikologis yang muncul akibat berhutang bisa berupa stres, depresi, cemas, tidak fokus, hilang kepercayaan diri dan sebagainya. Bahkan, mungkin saja orang dengan hutang yang sangat besar berpikiran untuk bunuh diri.
Selain itu, hutang juga mempengaruhi alokasi dana untuk kebutuhan pokok keluarga. Kebutuhan dalam keluarga tidak dapat terpenuhi dengan baik.
Pengalaman-pengalaman dari orang yang saya kenal juga membuat saya berpikir ulang untuk berhutang. Dikejar banyak tagihan yang menyerap keuangan pasti sangat berat. Apalagi jika harus mengorbankan aset keluarga atau masa depan mereka.
Yuk kita sama-sama belajar bagaimana bisa merdeka finansial dengan 5 tips bebas hutang berikut ini!
1 – Terima dan akui kenyataan punya hutang
Pertama, kita harus bisa menerima kenyataan bahwa kita sudah berhutang kepada orang lain. Akui fakta yang ada, kita sedang menghadapi masalah finansial di mana pengeluaran lebih besar daripada pemasukan.
Mungkin tips ini terdengar kurang penting. Tapi menurut saya, jika kita tidak mau mengakui bahwa kita terjerat hutang, maka kita tidak akan punya rasa terdesak untuk segera melunasinya.
Pada akhirnya, hutang akan bengkak. Keadaan ini semakin sulit untuk diselesaikan. Semakin besar hutang yang harus kita lunasi, semakin berat masalah yang kita hadapi.
Mengakui hutang juga tidak terbatas hanya kepada diri sendiri, melainkan juga kepada orang-orang terdekat kita yaitu keluarga. Sebaiknya kita membicarakan masalah hutang yang ada dengan keluarga. Ajak mereka untuk berdiskusi dan mencari jalan keluar.
Banyak orang seringkali merasa sungkan atau enggan untuk menceritakan masalah keuangan kepada keluarga. Padahal, justru keluarga yang bisa mendukung kita secara emosional dan membantu kita menyelesaikan masalah.
2 – Analisis kondisi hutang yang ada
Setelah mengakui kepada diri sendiri dan juga keluarga bahwa kita terjerat masalah hutang, tips berikutnya adalah melakukan analisa terhadap hutang, beserta dengan dampak yang diberikannya kepada keluarga.
Berikut beberapa pertanyaan yang bisa kita gunakan untuk melakukan analisa.
- Berapa total hutang yang harus kita lunasi?
- Apa saja hutang-hutang yang dimiliki?
- Berapa uang yang boleh dikeluarkan setiap bulannya agar bisa segera membayar hutang?
- Bagaimana tren pembayaran hutang setiap bulannya? Apakah meningkat?
- Apakah hutang sudah sangat berbahaya bagi keuangan per bulan?
- Lain-lain
Setelah menganalisis, kita seharusnya sudah bisa mengetahui apa yang menyebabkan kondisi finansial kita berantakan. Cicilan mana yang sangat menghabiskan pendapatan bulanan, pengeluaran mana yang seharusnya tidak perlu dilakukan, dan sebagainya.
3 – Lakukan konsultasi keuangan
Bukanlah perkara yang mudah untuk bisa membereskan beban hutang. Masih banyak orang tidak terlalu paham tentang keuangan. Dengan kata lain, literasi keuangan masih sangat rendah.
Ini berbahaya. Jika orang-orang masih tidak begitu paham keuangan, maka sangat sulit untuk mencari dan mendapatkan solusi. Mengetahui dan mengerti apa masalahnya saja mungkin tidak.
Oleh karena itu, kita bisa minta pertolongan kepada pihak-pihak yang profesional dalam bidang finansial, misalnya Perencana Keuangan. Harga yang harus dibayar tidak terlalu mahal.
Selain itu, banyak seminar atau lokakarya yang bisa kita hadiri dan ikuti. Beberapa perencana keuangan ternama sering membuka kelas yang membahas topik-topik keuangan.
Dengan mengikuti seminar atau lokakarya, kita bisa berinteraksi secara langsung dengan pembicara, serta melakukan sesi tanya jawab dengan lebih nyaman. Di saat inilah kita harus mencoba menanyakan semua hal yang janggal di hati kita sehingga kita menemukan solusi untuk permasalahan.
Kalau kita ingin mencari alternatif yang lebih praktis dan gratis, kita bisa membeli buku perencanaan keuangan. Dengan membaca dan memahami buku tersebut, kita pasti akan memiliki wawasan dan sudut pandang baru. Kita juga bisa mendengarkan siaran radio atau podcast yang membahas tentang perencanaan keuangan.
Walaupun begitu, pihak perencana keuangan atau pembicara hanya memberikan saran supaya kita bisa menuntuaskan masalah. Eksekusi dari setiap rencana tetap sepenuhnya ada di tangan kita.
4 – Lakukan evaluasi pengeluaran secara rutin
Tips bebas hutang yang keempat adalah untuk mengevaluasi setiap pengeluaran kita. Ingin seringkali dilewatkan oleh orang-orang yang memiliki beban hutang.
Kita bisa mencatat pengeluaran setiap bulan. Dengan begitu, kita akan menghitung dan melihat pengeluaran apa yang sebenarnya tidak diperlukan. Harapannya, di bulan berikutnya kita bisa memotong pengeluaran tidak penting itu.
Menurut saya, masalah keuangan yang dialami oleh banyak orang tidak berakar dari seberapa banyak penghasilannya, tapi seberapa banyak uang yang dikeluarkan. Pengeluaran yang tidak sehat mengakibatkan kondisi finansial yang tidak sehat pula.
Masih banyak orang yang belum mengetahui pola pengeluarannya setiap bulan. Jadi, mencatat pengeluaran itu sangatlah penting sebagai langkah awal. Kita bisa mencatat secara manual atau menggunakan aplikasi seperti Xettle, Sribuu, dan lain sebagainya.
Setelah rutin mencatat dan mengevaluasi, kita akan bisa menetapkan berapa pengeluaran maksimal untuk setiap bulan. Kita bisa memutuskan berapa dana maksimal yang boleh digunakan untuk belanja bulanan.
5 – Kurangi pengeluaran
Tentu saja, setelah kita mencatat pengeluaran dan evaluasi, kita harus bisa melakukan eksekusi. Maksudnya, kita harus benar-benar menghentikan beberapa pengeluaran.
Contohnya, saya sangat menyukai kopi dan saya hampir setiap hari membeli kopi seharga Rp. 30.000,-. Bahkan, terkadang saya membeli lebih dari dua cangkir kopi.
Jika kita menghitung, kebiasaan saya ini akan membuat saya mengeluarkan uang hampir sebesar satu juta rupiah per bulan. Belum lagi kebutuhan saya yang lain seperti makan.
Pengeluaran ini tentunya tidak perlu, dan harus segera dihentikan. Jika saya berhenti membeli kopi di luar dan memilih untuk membuat kopi tubruk saja di rumah, saya bisa menyimpan satu juta rupiah setiap bulan.
Mengelola pengeluaran adalah salah satu kunci penting dalam mengelola keuangan! Anda juga bisa membaca artikel Cara Mengatur Keuangan: Perhatikan Pengeluaran Anda! untuk mendapatkan lebih banyak sudut pandang tentang keuangan.
KESIMPULAN
Memiliki beban hutang tentunya bukan keinginan banyak orang. Tetapi, ada berbagai faktor yang akhirnya membuat seseorang berhutang. Perangkap hutang yang berat memberikan dampak buruk baik itu bagi kesehatan mental seseorang atau kesejahteraan keluarga. Kita bisa melakukan 5 tips bebas hutang di atas untuk menghadapi permasalahan tersebut. Semoga bermanfaat.