Semua orang tentu ingin berhasil secara finansial. Apa kiat-kiat keberhasilan seseorang dalam bidang keuangan? Jika sudah gagal, apakah seseorang bisa memperbaikinya? Simak lengkap artikel ini untuk mengetahui penyebab gagal finansial yang harus Anda hindari.
Mengelola keuangan merupakan sebuah keterampilan yang harus dimiliki setiap orang. Tentu saja, kondisi keuangan yang baik akan memberikan kemudahan untuk menikmati hidup. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang sangatlah sulit bagi beberapa orang untuk mengatur keuangan dengan baik.
Inilah penyebab kegagalan finansial yang harus Anda waspadai!
- Sering berbelanja impulsif
Berbelanja impulsif artinya Anda membeli sebuah barang atau lebih berdasarkan keinginan yang muncul di suatu waktu tertentu. Dalam situasi ini, Anda tidak lagi memikirkan aspek kepentingan barang yang Anda inginkan. Yang Anda tahu adalah Anda sangat ingin membeli barang itu di saat itu juga, tanpa peduli apakah Anda benar-benar membutuhkannya.
Contoh sederhana, ketika Anda sedang berbelanja kebutuhan pokok seperti beras, sayuran, dan lain-lain, Anda melihat sebuah produk elektronik yang dijual dengan diskon 50%. Karena sedang diskon, Anda akhirnya tidak pikir panjang untuk membelinya.
Ini penyebab gagal finansial yang harus Anda sadari dan waspadai. Saat Anda telah bekerja keras dan menghasilkan uang yang cukup atau bahkan lebih, memang wajar untuk menginginkan barang-barang lain di luar kebutuhan.
Sesekali tentu saja boleh, ini adalah wujud Anda mampu menghargai diri sendiri. Tapi, jangan terlalu sering! Ketika Anda hendak membeli barang yang Anda inginkan, pastikan Anda benar-benar menginginkannya, dan bahwa Anda akan memakai barang tersebut dalam jangka waktu yang lama.
- Membiasakan diri berhutang
Hutang yang dimaksud di sini ada 2 jenis. Yang pertama, ketika Anda membeli peralatan elektronik atau mobil baru. Anda harus membayar biaya pelunasan barang tersebut setiap bulannya. Semakin banyak barang yang harus Anda bayar dengan metode itu, semakin banyak pula hutan Anda sebenarnya.
Yang kedua adalah ketika Anda membiasakan diri untuk meminjam dana kepada orang lain untuk keperluan tertentu. Ketika Anda harus membayar sebuah tagihan, meminjam uang kepada orang lain sebenarnya tidak menyelesaikan masalah. Pada kenyataannya, Anda hanya menghindar dari masalah tersebut untuk sementara waktu.
Tidak apa-apa apabila sesekali Anda merasa memang sangat butuh untuk berhutang kepada orang lain. Tapi, jangan jadikan ini sebagai kebiasaan Anda untuk menyelesaikan sebuah masalah. Semakin sering Anda berhutang, semakin cepat kegagalan finansial itu datang.
- Sering menunda-nunda untuk menabung dan berinvestasi
Anda pasti sering membaca atau mendengar kutipan ini: the best time to start is NOW. Ya, waktu terbaik untuk memulai segala sesuatu adalah sekarang.
Tidak peduli berapa penghasilan Anda atau berapa umur Anda saat ini, Anda harus tahu bahwa tidak ada kisaran penghasilan atau waktu yang paling baik untuk menabung dan berinvestasi. Semakin cepat Anda mulai menabung dan berinvestasi, semakin aman kondisi finansial Anda di masa yang akan datang.
Menabung membuat Anda memiliki jaminan dana untuk menanggulangi kejadian-kejadian tak terduga. Berinvestasi memungkinkan Anda untuk memiliki sumber pemasukan pasif di masa depan.
- Tidak memperhitungkan pengeluaran kecil
Pengeluaran kecil meliputi beli kopi, makan siang di café, sering naik taksi, dan lain-lain. Anda mungkin menganggap hal ini sepele. Akhirnya, Anda tidak menaruh perhatian Anda pada hal-hal yang sebenarnya berdampak besar pada kesehatan keuangan Anda. Padahal jika Anda menghitung total pengeluaran kecil Anda dalam sebulan, Anda pasti terkejut melihatnya! Waktu membayar, Anda mungkin merasa tidak masalah karena nominal yang dibayarkan tidak terlalu besar. Namun, ketika Anda mengevaluasi pengeluaran bulanan di akhir bulan, justru hal-hal kecil inilah yang akumulasinya bernilai sangat besar. Ini bisa jadi penyebab gagal finansial!
Anda bisa mencegah atau mengatasi hal ini dengan cara melawan keinginan Anda untuk terus menerus bertoleransi melakukan pengeluaran kecil itu. Sesekali saja tidak akan menjadi masalah. Tapi ingat, sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit.
Anda juga perlu berani untuk berkata tidak kepada teman-teman atau rekan kerja Anda yang sering mengajak Anda untuk jajan di luar. Menolak bukan merupakan hal yang selalu bersifat buruk. Ketika Anda tahu mana yang benar, berkata tidak menandakan Anda mampu menjaga diri Anda sendiri.
- Memiliki cara pandang yang salah terhadap pendapatan
Pernahkah Anda meningkatkan jumlah pengeluaran seiring dengan meningkatnya jumlah penghasilan? Ini hal yang wajar, asalkan kenaikan pendapatan lebih besar dari kenaikan pengeluaran.
Berbeda halnya dengan kenaikan pendapatan sebesar 5% yang diiringi dengan kenaikan pengeluaran sebesar 10%. Ini kebiasaan buruk yang harus Anda waspadai dan hentikan. Biasanya, hal ini besar peluangnya untuk terjadi ketika Anda mengubah gaya hidup Anda.
Walaupun angka penghasilan Anda naik, bukan berarti Anda harus mengubah gaya hidup.
Cobalah untuk mengubah cara pandang yang salah ini secara bertahap. Anda bisa memulai dengan memilah pengeluaran mana yang wajib dan tidak. Catat pengeluaran Anda setiap bulan dengan rinci dan lakukan evaluasi. Jika ada hal-hal yang bisa Anda hilangkan di bulan berikutnya, jangan ragu untuk melakukannya. Anda bisa menggunakan bantuan aplikasi finansial seperti Xettle, Sribuu, dan lain-lain.
- Tidak melakukan perencanaan keuangan
Berikutnya, penyebab kegagalan finansial adalah tidak adanya perencanaan keuangan? Tahukah Anda bahwa merencanakan keuangan sangatlah penting untuk menjaga kesehatan keuangan Anda dan keluarga
Rencana keuangan sangatlah penting untuk dilakukan agar tujuan finansial dapat terpenuhi secara efektif dan efisien. Selain itu, perencanaan keuangan yang baik akan membuat hidup lebih aman dan nyaman.
Dengan merencanakan keuangan, Anda dapat memiliki gambaran jelas tentang situasi keuangan Anda. Hal ini membuat Anda lebih mudah menerapkan gaya hidup yang sesuai dengan kondisi keuangan, sehingga pengeluaran Anda jauh lebih terkontrol. Ini tentu akan susah untuk terjadi ketika Anda tidak melakukan perencanaan keuangan sama sekali.
Perencanaan keuangan juga membuat alokasi dana terlihat lebih jelas. Berapa persen dari pendapatan yang harus dibayarkan untuk sewa rumah, makan, dan hal lainnya. Ini akan membantu Anda menjadi lebih hemat dan akhirnya bisa punya uang lebih untuk ditabung atau digunakan untuk investasi.
Anda dapat menerapkan aturan 50/20/30 yang dicetuskan oleh Elizabeth Warren, seorang akademisi ekonomi di Harvard University. Menurut aturan ini, Anda dapat membagi jumlah pendapatan Anda setiap bulan kepada 3 bagian, yaitu untuk kebutuhan primer (50%), tabungan (20%), dan keinginan (30%).
- Kehilangan pekerjaan
Kondisi ini sering terjadi di luar kendali kita. Kehilangan pekerjaan seringkali membuat seseorang harus mengalami penurunan dalam kondisi finansial, terutama jika orang tersebut tidak memiliki persiapan.
Untuk menghindari hal ini terjadi, Anda sudah harus mulai menabung saat Anda memiliki pendapatan yang tepat. Walaupun nominalnya sedikit, Anda akan memiliki biaya darurat sebagai cadangan untuk hal-hal yang tak terduga.
Anda juga perlu benar-benar memperhatikan pekerjaan Anda, serta di mana Anda bekerja. Rutinlah menganalisis perusahaan tempat Anda bekerja dan tanya diri, apakah perusahaan tersebut memiliki peluang untuk terus bertumbuh atau malah berpotensi tinggi untuk bangkrut. Dengan begitu, Anda dapat memiliki perencanaan yang lebih matan terkait masa depan karir Anda.
Ketika Anda sudah memiliki kebutuhan yang banyak, kehilangan pekerjaan tentu merupakan hal buruk. Jika hal ini benar-benar terjadi, jangan putus asa. Anda harus segera bangkit untuk mencari atau bahkan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru.
Pastikan ANDA mencegah 7 penyebab di atas!
Semua orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi berhasil secara finansial. Anda dapat mencegah kegagalan finansial dengan mewaspadai dan menghindari 7 penyebab yang sudah disebutkan di atas. Anda juga dapat mempelajari bagaimana dapat mengatur keuangan dengan baik, agar tujuan finansial Anda dapat tercapai. Semoga bermanfaat!