April 16, 2022

Cara Menghitung Uang Pertanggungan

Share this

Apakah Anda tertarik untuk membeli produk asuransi jiwa? Apakah Anda sudah tahu jumlah uang pertanggungan yang ingin Anda dapatkan di masa yang akan datang? Bagaimana Anda menghitung uang pertanggungan asuransi jiwa tersebut? Simak artkel ini sampai habis untuk memahami 3 cara menghitung uang pertanggungan asuransi jiwa.

menghitung uang pertanggungan
Sumber: www.google.com

Uang pertanggungan adalah uang yang akan Anda dapatkan jika risiko terjadi. Dalam hal asuransi jiwa, risiko yang dimaksud adalah sakit kritis, cacat, dan kematian. Yang akan mendapatkan uang pertanggungan adalah ahli waris yang tercantum dalam polis asuransi jiwa.

Anda sebagai tertanggung atau nasabah dapat menentukan jumlah uang pertanggungan yang akan dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada ahli waris. Jumlah uang pertanggungan pun berkaitan dengan jumlah besaran premi asuransi yang harus ditanggung.

Semakin besar premi yang dibayarkan, maka semakin besar jumlah uang pertanggungan yang diperoleh nantinya.

Jumlah uang pertanggungan harus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Apabila terlalu besar, maka bisa menambah beban keuangan keluarga.

Bagaimana Cara Menghitung Uang Pertanggungan Asuransi?

Ada beberapa metode untuk menghitung nilai uang pertanggungan.

Metode 1: Human Life Value

Fokus dari metode ini adalah uang pertanggungan yang secara mutlak dihitung berdasarkan pendapatan atau gaji bulanan bagi karyawan dikalikan banyaknya dana yang ada untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Harapannya, uang pertanggungan akan ditempatkan di sebuah instrumen investasi yang bisa memberikan pendapatan sebesar jumlah penghasilan yang dilindungi.

Menghitung uang pertanggungan menggunakan metode human life value menitikberatkan adanya faktor bunga atau pertumbuhan dana.

Asumsikan kita merujuk pada imbal hasil Obligasi Ritel Indonesia (ORI) di tahun 2019 yang memberikan imbal hasil sebesar 5,57% setiap tahunnya dan pendapatan Anda adalah 10 juta per bulan. Dengan begitu, jumlah uang pertanggungan yang dibutuhkan adalah sebesar 10 juta rupiah per bulan selama satu tahun dibagi 5,57%. Hasilnya adalah 2,15 milyar rupiah.

Nantinya, uang pertanggungan akan ditempatkan di dalam instrumen rendah risiko oleh ahli waris yang tercatat dalam perjanjian sehingga imbal hasil tiap bulannya bisa digunakan untuk menutup kebutuhan ahli waris.

Metode 2: Income Based Value

Metode ini akan menghitung uang pertanggungan berdasarkan rata-rata pendapatan yang diterima setiap bulan yang kemudian disetahunkan, lalu dikalikan dengan jangka waktu asuransi.

Metode ini tidak memperhitungkan pertumbuhan dana di masa depan atau faktor inflasi. Contoh perhitungan uang perhitungan menggunakan metode Income Based Value adalah sebagai berikut.

Andi adalah pencari nafkah di dalam keluarga. Dia menanggung kehidupan istri dan seorang anak berusia 10 tahun. Andi memiliki penghasilan 10 juta rupiah setiap bulan dan ingin memproteksi penghasilannya dengan asuransi jiwa paling tidak hingga sang anak berusia 25 tahun.

Oleh karena itu, jangka waktu proteksi asuransi jiwa yang diperlukan Andi mencapai 15. Dengan kata lain, uang pertanggungan yang dibutuhkan adalah 10 juta setiap bulan dikalikan dengan 15 bulan, yaitu senilai 1,8 milyar rupiah.

Metode 3: Financial Needs Based

Metode ini merupakan metode yang lebih rumit, karena perhitungan akan berfokus pada pemenuhan kebutuhan biaya hidup ahli waris termasuk dana pendidikan anak dan lain sebagainya.

Bahkan, metode ini juga memperhitungkan nilai asuransi jiwa yang sudah dimiliki oleh tertanggung.

Misalnya Andi memiliki kebutuhan hidup anak dan istri yang masing-masing mencapai 3,5 juta per bulan. Kebutuhan dana pendidikan anak hingga perguruan tinggi mencapai nilai 1,5 milyar rupiah. Andi mempunyai asuransi jiwa dari tempat kerja yang bernilai 500 juta rupiah, aset yang dimilikinya sekitar 500 juta rupiah.

Dengan begitu, uang pertanggungan asuransi jiwa Andi dapat dihitung dengan menjumlahkan perkiraan kebutuhan biaya hidup istri, biaya hidup anak sampai anaknya bisa mencari uang sendiri, dan biaya pendidikan anak sampai perguruan tinggi. Hasilnya akan dikurangi dengan nilai uang pertanggungan asuransi jiwa dari kantor Andi dan nilai aset yang dapat dicairkan.

Kira-kira, metode apa yang cocok bagi Anda?

Pada umumnya, metode human life value dan income based value, digunakan oleh orang-orang yang penghasilannya tidak terlalu besar. Hal ini dikarenakan jumlah nilai uang pertanggungan yang akan dibayarkan oleh perusahaan asuransi nantinya akan terlalu besar. Dengan kata lain, perusahaan asuransi akan cenderung tidak menyetujui hal tersebut.

Sebaliknya, metode financial needs based bisa digunakan oleh individu yang memiliki jumlah penghasilan besar. Prosesnya mengkombinasikan produk investasi tiap bulan dan tiap tahun untuk memenuhi kebutuhan finansial di masa depan.

Semoga bermanfaat!

Dengan mengetahui cara menghitung uang pertanggungan, Anda bisa mengelola risiko keuangan dengan lebih baik.

Baca juga:

Asuransi Jiwa Terbaik: Mana yang Harus Anda Pilih?


Tags

asuransi, asuransi jiwa, menghitung uang pertanggungan, menghitung up, tips asuransi, uang pertanggungan


You may also like

Get in touch

Name*
Email*
Message
0 of 350