Instrumen investasi yang bertebaran di masyarakat semakin bermacam-macam dan bahkan canggih. Anda pasti pernah mendengar istilah cryptocurrency yang saat ini merupakan salah satu instrumen investasi populer di kalangan generasi millennial dan generasi z. Apa sebenarnya cryptocurrency itu? Apa saja jenis-jenisnya? Bagaimana cara kerjanya? Baca artikel ini sampai habis!
Beberapa waktu terkahir, cryptocurrency memiliki jumlah peminat yang melaju tinggi. Kemudahan akses dan juga potensi return yang tinggi merupakan daya tarik yang memikat hati para investor.
Cryptocurrency juga dinilai sebagai salah satu instrumen investasi yang mampu memberikan keuntungan kepada investor dalam waktu singkat atau panjang. Jika Anda tertarik untuk berinvestasi dalam instrumen ini, Anda perlu tahu apa cryptocurrency dan apa saja jenis-jenis cryptocurrency yang cocok untuk Anda.
Pengertian Cryptocurrency
Cryptocurrency merupakan sebuah mata uang digital yang dijamin oleh Cryptography, sebuah sistem yang melindungi data dari ancaman keamanan seperti hacker.
Karena punya perlindungan yang sulit diterobos, maka aset virtual ini sangat sulit untuk dimanipulasi. Mata uang cryptocurrency hampir tidak mungkin untuk dipalsukan.
Selain untuk transaksi pembayaran dari seseorang ke orang lainnya secara online, cryptocurrency juga bisa dijadikan alat transaksi pembelian online dengan penukaran mata uang lain seperti Dollar, Yen, Rupiah, dan sebagainya.
Berbeda dengan mata uang konvensional, cryptocurrency tidak memiliki bentuk fisik yang nyata. Dengan kata lain, mata uang ini hanya bisa dipakai di pasar online saja.
Anda pasti berpikir bahwa cryptocurrency adalah instrumen yang menarik karena masih bisa ditukarkan dengan mata uang fiat walaupun hanya sah dimanfaatkan sebagai alat transaksi di dunia maya saja.
Kepopuleran cryptocurrency bisa Anda saksikan dari semakin banyaknya jumlah investor kripto termasuk di Indonesia. Selain itu, nilai aset dari cryptocurrency itu sendiri juga melonjak sangat tinggi.
Jenis-Jenis Cryptocurrency
Apakah Anda berpikir bahwa jenis cryptocurrency hanyalah bitcoin? Jika iya, tidak masalah! Banyak pula orang yang mengira hal yang sama. Namun, perlu Anda ketahui bahwa kenyataannya tidak demikian.
Berikut merupakan beberapa jenis dari cryptocurrency yang harus Anda tahu.
1: Bitcoin (BTC)
Jenis cryptocurrency yang paling populer ini pertama kali tercetuskan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009. Hal yang mengagumkan sekaligus mengagetkan adalah mata uang bitcoin berhasil diperdagangkan dengan total market value sekitar 146 milyar US Dollar.
Sejak pertama muncul, mata uang ini banyak diminati oleh investor karena kemudahannya ditukar dengan mata uang fiat. Selain itu, biaya transaksinya juga tergolong tidak terlalu tinggi dan banyak sekali e-commerce yang menerima bitcoin sebagai alat tukar ekonomi.
Sekarang, bitcoin mempunyai nilai kapitalisasi pasar setinggi 901 milyar dolar Amerika Serikat.
2: Litecoin (LTC)
Litecoin adalah jenis cryptocurrency yang menarik perhatian banyak orang. Jenis ini hadir pada tahun 2011 sebagai mata uang digital peer-to-peer (P2P) yang membentuk blockchain dengan kecepatan lebih tinggi.
Mata uang yang diperkenalkan oleh Charlie Lee merupakan turunan dari Bitcoin Core QT. Dengan kata lain, mata uang digital ini merupakan versi penyempurnaan dari bitcoin.
Harga dari litecoin itu sendiri lebih murah dibandingkan bitcoin, serta memiliki akses untuk melakukan transaksi yang lebih cepat dan praktis.
3: Ethereum (ETH)
Ethereum merupakan sistem blockchain yang dibuat oleh seorang developer muda bernama Vitalik Buterin. Mata uang ini disukai masyarakat karena proses pencairan yang mudah dan cepat.
Tidak hanya itu, ethereum juga memiliki fitur unggulan yang dikenal dengan sebutan Smart Contract. Fitur tersebut adalah sebuah kesepakatan yang menjamin keamanan penjual dan pembeli. Inilah yang membuat ethereum sebagai mata uang digital yang fleksibel dan bisa dimanfaatkan di luar fungsinya sebagai cryptocurrency.
Saat ini, nilai kapitalisasi pasar dari ethereum telah mencapai 472 milyar dolar Amerika Serikat.
4: Binance (BNB)
Koin binance merupakan mata uang kripto yang dirilis oleh Binance, yaitu salah satu bursa cryptocurrency terbesar di dunia. Mata uang ini memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar 94 milyar dolar Amerika Serikat.
Pada awalnya, koin binance dibuat sebagai token untuk membayar perdagangan yang menyertakan potongan harga atau diskon. Namun sekarang, mata uang digital ini bisa dipakai untuk membayar berbagai kebutuhan barang dan jasa.
5: Tether (USDT)
Mata uang ini sering disebut sebagai stablecoin. Ini dikarenakan harga tether berlabuh pada 1 dolar AS per koinnya. Stablecoin itu sendiri terikat dengan nilai aset tertentu, lebih spesifiknya dalam kasus ini adalah dolar AS.
Tether seringkali digunakan sebagai media untuk memindahkan sebuah cryptocurrency ke cryptocurrency lainnya. Daripada memakai dolar AS, investor lebih memilih untuk menggunakan tether.
Hal ini karena tether menawarkan cara bagi investor untuk menghindari volatilitas ekstrim dari cryptocurrency lainnya. Dengan memindahkan nilai ke tether atau USDT, seseorang akan mengurangi risiko terkena penurunan mata uang kripto secara tiba-tiba.
Memindahkan sebuah kripto ke tether juga jauh lebih cepat dan murah daripada dolar AS. Nilai kapitalisasi pasar dari mata uang digital ini bernilai 76 milyar dolar AS.
Masih banyak jenis-jenis dari cryptocurrency. Hanya saja, 5 jenis yang disebutkan di atas merupakan jenis yang paling populer dan diminati banyak orang.
Sejauh ini, apakah Anda tertarik untuk berinvestasi dalam cryptocurrency? Jika iya, mana yang menarik perhatian Anda?
Sebelum benar-benar melakukan eksekusi, mari kita simak cara kerja cryptocurrency.
Cara Kerja Cryptocurrency
Untuk berinvestasi dengan mata uang cryptocurrency, Anda harus melakukan aktivitas jual beli aset di exhange, yaitu seperti sebuah marketplace yang mempertemukan penjual dan pembeli.
Setelah Anda berhasil membeli sebuah aset digital, aset tersebut akan disimpan di wallet. Ini tentunya sama seperti yang kita alami sehari-hari, di mana kita akan menyimpan uang di dalam dompet atau brankas.
Yang membedakan adalah penyimpanan cryptocurrency dilakukan secara digital. Wallet pun disediakan oleh exchange atau bisa dipilih berdasarkan keputusan pribadi investor sendiri.
Ketika seorang investor ingin melakukan transaksi aset cryptocurrency, dia harus memilih ‘pair’ koin yang akan ditransaksikan. Exhange akan menyediakan berbagai pilihan ‘pair’, misalnya bitcoin dengan rupiah.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah transaksi cryptocurrency terjadi di antara member exchange, sehingga harga jual beli antar exhange bisa berbeda-beda. Para investor bisa melakukan pemantauan setiap saat secara rutin melalui internet untuk mengetahui di mana harga cryptocurrency yang paling bersaing.
Adapun proses pembukaan akun baru untuk investasi dan transaksi mata uang di mana adalah sebagai berikut.
-
Mendaftarkan diri dan membuat akun di exchange
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, exhange adalah bursa di mana yang menyediakan tempat khusus bagi para investor dari berbagai negara untuk saling menukarkan cryptocurrency dengan mata uang fiat. Pendaftaran bisa dilakukan secara online, baik melalui aplikasi maupun website.
-
Mendapatkan verifikasi KYC (Know Your Customer)
Setelah membuat akun di exchange, Anda harus mendapatkan verifikasi KYC sebelum bertransaksi. Ini bertujuan untuk melindungi setiap pengguna di exchange dan memastikan kebijakan-kebijakan yang berlaku berjalan dengan seharusnya.
Biasanya, proses verifikasi KYC meminta Anda untuk mengunggah foto KTP asli dengan jelas, mengisi data pribadi, dan mengunggah foto selfie wajah tanpa antribut atau aksesoris. Nantinya, data-data yang Anda kirimkan akan diproses paling tidak selama 1 hari kerja.
-
Melakukan deposit
Setelah data Anda terverifikasi, Anda bisa melakukan transaksi. Namun, Anda wajib melakukan deposit rupiah ke rekening yang sudah ditentukan. Pada umumnya, nilai setoran minimum berada pada kurang lebih 30 ribu sampai 50 ribu rupiah.
Cara deposit yang ditawarkan oleh exchange bisa melalui transfer bank, e-wallet, kartu debit, atau kartu kredit. Selain itu, deposit bisa dilakukan dalam bentuk cryptocurrency seperti bitcoin, ethereum, atau jenis lainnya.
Anda bisa melihat daftar cryptocurrency yang diperbolehkan sebagai deposit pada exchange tempat Anda membuat akun.
-
Menentukan pair aset cryptocurrency
Langkah berikutnya adalah memilih pasangan yang Anda ingin trading-kan. Sejauh ini, pair paling populer adalah bitcoin terhadap rupiah. Arti dari pair tersebut adalah berapa harga bitcoin dalam rupiah.
-
Melakukan transaksi jual-beli
Setelah yakin dengan pilihan pair yang Anda pilih, Anda bisa membuat pesanan dengan cara memasukkan harga dan jumlah cryptocurrency yang ingin dibeli.
Berikutnya, Anda akan melihat berapa biaya yang dibutuhkan. Pilihlah jenis pesanan, apakah Anda sebagai taker atau maker.
Jika Anda seorang taker, maka pesanan akan langsung dilakukan saat itu juga sesuai dengan harga pasar yang berlaku. Jumlah cryptocurrency yang Anda miliki akan diperbaharui dan jumlah deposit rupiah akan berkurang sesuai dengan biaya pembelian.
Di sisi lain, jika Anda adalah seorang maker, maka pesanan akan ditunda sampai ada kecocokan harga yang diharapkan. Selama tidak ada kecocokan, pesanan akan menunggu di bagian order book.
Proses penjualan cryptocurrency sebenarnya tidak jauh berbeda dengan proses pembeliannya. Perbedaannya terletak pada penambahan deposit rupiah dan berkurangnya kepemilikan cryptocurrency setelah eksekusi penjualan berhasil.
-
Melakukan withdraw
Untuk dapat menarik cryptocurrency ke dalam bentuk mata uang rupiah tidaklah rumit. Anda hanya perlu mengajukan penarikan di aplikasi yang Anda pakai.
Anda juga bisa menarik cryptocurrency di exchange dengan memasukkan alamat wallet yang menjadi tujuan pengiriman cryptocurrency. Biaya yang dibutuhkan dalam melakukan penarikan ini dapat dilihat pada masing-masing exchange.
-
Mentransfer cryptocurrency
Sebuah cryptocurrency bisa ditransfer ke investor lainnya asalkan dalam exhange yang sama. Untuk melakukan hal ini, Anda harus mengisi alamat wallet yang dituju. Sederhananya, proses ini seperti mentransferkan uang melalui bank.
Itulah cara kerja investasi cryptocurrency. Jika Anda sudah yakin untuk mencoba, ingatlah bahwa tidak ada investasi yang tidak disertai dengan risiko.
Investasi cryptocurrency bersifat sangat fluktuatif dan memiliki ancaman siber yang cukup tinggi. Namun, Anda tentunya bisa meminimalisir risiko yang ada dengan cara menggunakan platform investasi yang telah mendapatkan izin dari Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).
Apa pun investasi yang ingin Anda tekuni, pastikan legalitas dari platform investasi tersebut supaya Anda terhindar dari penipuan dan kerugian.
Baca juga: