Saham kembali menjadi pilihan utama para investor di pasar modal karena tren pembelian dari instrumen investasi tersebut secara bertahap mulai bangkit. Sebenarnya, apa itu saham? Apa saja jenis-jenisnya? Dengan membaca artikel ini, Anda akan mengetahui pengertian saham beserta dengan banyak jenisnya.

Saat ini, masyarakat sudah memiliki kesadaran yang cukup tinggi untuk mulai berinvestasi. Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang paling banyak dipilih oleh investor muda karena nilai imbal hasil yang menggiurkan, walaupun risiko yang ditawarkan cukup tinggi karena harganya bersifat fluktuatif.
Apakah Anda termasuk investor muda yang berminat untuk bermain saham? Jika iya, maka Anda sedang membaca artikel yang tepat. Sebelum mulai berinvestasi saham, pastikan Anda benar-benar mengerti apa itu saham, apa saja jenis-jenisnya, dan apa risiko yang mungkin terjadi. Mari kita mulai!
Pengertian
Saham adalah bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Jadi, jika Anda membeli saham dari sebuah perusahaan, maka Anda menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan tersebut.
Saham juga bisa diartikan sebagai penyertaan modal dari seseorang di dalam sebuah perusahaan ataupun perseroan terbatas. Artinya, Anda akan memiliki bagian hak atas aset perusahaan yang sahamnya Anda beli.
Jenis-Jenis
Jenis saham dibagi menjadi 3 kategori, yaitu berdasarkan klaim atau hak tagih, berdasarkan cara peralihannya, dan berdasarkan kinerja perdagangannya. Berikut penjelasan untuk setiap kategori.
-
Jenis-jenis saham berdasarkan klaim atau hak tagih
- Saham biasa (common stocks)
Jenis saham ini memberikan Anda kemungkinan untuk melakukan klaim kepemilikan pada semua penghasilan atau aktiva perusahaan. Saham ini merupakan saham yang paling sering dipilih oleh investor dan juga saham yang paling sering ditransaksikan karena berpotensi untuk memberikan untung yang besar.
Walaupun begitu, para pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Umumnya, jika Anda membeli saham biasa, Anda tidak memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam penentuan kebijakan perusahaan.
Keuntungan yang akan diperoleh jika Anda memilih saham jenis ini adalah dividen ketika emiten (perusahaan penjual saham) yang menerbitkannya memperoleh laba, dan juga hak suara saat berlangsungnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selain itu, jika suatu perusahaan yang sahamnya Anda pegang mengalami kebangkrutan, Anda juga berhak atas hasil penjualan aset perusahaan tersebut.
Dengan kata lain, saham biasa memiliki kemampuan klain berdasarkan keuntungan dan kerugian yang terjadi pada masyarakat.
- Saham preferen (preferred stocks)
Saham preferen merupakan jenis saham di mana pemiliknya akan mendapatkan hak-hak istimewa yang tidak dapat diperoleh pemegang saham biasa.
Saham ini disebut seperti gabungan dari obligasi dan saham. Ini karena saham preferen mampu meraih pengembalian hasil setoran modal seperti mereka yang berinvestasi obligasi. Beberapa investor menyukai jenis saham ini karena menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi.
Dalam RUPS, pemegang saham preferen memiliki suara yang lebih besar untuk memilih dewan direksi perusahaan. Selain itu, mereka juga akan diprioritaskan dalam pembayaran dividen jika perusahaan dilikuidasi.
Pemegang saham preferen bisa melakukan klaim atas laba dan aktiva sebelumnya. Tidak hanya itu, dividen yang dinikmati bersifat tetap selama masa berlaku saham.
-
Jenis-jenis saham berdasarkan cara peralihannya
- Saham atas unjuk (bearer stocks)
Investor yang memiliki saham ini biasanya bertujuan untuk memperjualbelikan saham di pasar modal. Inilah mengapa secara fisik, tidak tertulis nama pemilik saham pada saham atas unjuk, supaya saham mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lain.
Yang perlu diperhatikan jika mengelola saham ini adalah untuk selalu menjaga sertifikat saham. Jika sertifikat hilang, maka saham hilang. Pemegang saham dengan sertifikat yang akan diakui sebagai pemiliknya dan memiliki hak untuk hadir dalam RUPS.
- Saham atas nama (registered stocks)
Berbeda dengan saham atas unjuk, saham atas nama memiliki kepemilikan yang sangat jelas karena tertulis nama pemiliknya. Cara peralihan saham ini harus mengikuti prosedur tertentu.
Jika sertifikat saham hilang, maka investor dapat mengajukan penggantinya. Hal ini karena nama investor sudah tercatat jelas dalam buku pemegang saham. Ini sangat berbeda dengan saham atas unjuk.
-
Jenis-jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan
- Saham blue chip (blue chip stocks)
Jenis saham ini merupakan jenis unggulan karena berasal dari perusahaan dengan reputasi luar biasa, meliputi kualitas kinerja yang sangat terpercaya, kemampuan, keterampilan dalam beroperasi, dan lain-lain. Biasanya, saham blue chip cenderung menguntungkan.
Perusahaan dengan saham ini punya pendapatan yang sifatnya stabil. Selain itu, perusahaan juga konsisten dalam membayarkan dividen kepada investor.
Di Bursa Efek Indonesia, daftar saham yang masuk ke dalam kategorik saham blue chip lebih dikenal dengan sebutan LQ45, di mana ada 45 saham yang masuk ke daftar tersebut setiap 6 bulan. Daftar LQ45 selalu diperbarui oleh Bursa Efek Infonesia per 6 bulan.
- Saham income (income stocks)
Saham ini terbit hanya jika perusahaan yang menerbitkannya berhasil meraih keuntungan tinggi dari yang pernah diraihnya sebelumnya.
Saham income merupakan jenis saham yang secara rutin membayarkan dividen yang lebih tinggi dari rata-rata. Jenis saham ini merupakan pilihan ideal bagi investor yang mengharapkan pendapatan tinggi namun relatif aman.
- Saham growth (growth stocks)
Growth stocks merupakan jenis saham yang tingkat perkembangannya lebih cepat jika dibandingkan dengan saham lain. Harga dari jenis saham ini biasanya bisa naik atau turun berkali-kali dalam satu hari.
Jenis saham ini juga dibagi menjadi 2 jenis, yaitu well-known dan lesser-known. Saham well-known memiliki pendapatan yang tinggi dan mirip dengan saham blue chip. Perusahaan yang memiliki saham well-known dikenal sebagai perusahaan dengan reputasi tinggi.
Berbeda dengan well-known, jenis saham lesser-known biasanya merupakan saham dari perusahaan daerah yang kurang populer. Namun walaupun begitu, perusahaan dengan saham ini tetap memiliki kinerja yang bagus.
- Saham spekulatif
Saham ini berpotensi memperoleh keuntungan yang tinggi di masa yang akan datang. Tapi perlu diperhatikan, perolehan dan pendapatan yang dimiliki tidak bersifat stabil. Ini membuat saham spekulatif cocok bagi investor yang memiliki profil risiko tinggi (high risk).
- Saham counter cyclical
Banyak investor juga menyukai saham ini, karena memiliki performa yang baik walaupun terhantam resesi. Artinya, perusahaan tetap mampu beroperasi dengan optimal selama masa resesi, sehingga pendapatan dan keuntungan yang diterima bersifat stabil. Dengan begitu, para pemegang saham tetap mendapatkan dividen yang memuaskan.
Itulah jenis-jenis saham yang wajib Anda ketahui sebelum memasuki dunia saham. Apakah Anda tertarik untuk berinvestasi saham?
Setiap instrumen investasi tentu memiliki daya tariknya masing-masing. Namun, saham merupakan jenis investasi yang cocok untuk Anda yang punya profil risiko tinggi. Bermain saham itu bisa sangat menguntungkan, tapi bisa juga sangat merugikan.
Dengan demikian, sebaiknya Anda mengetahui manfaat dan juga risiko dari instrumen investasi ini. Kita akan bahas satu per satu.
Manfaat

Jika Anda berinvestasi saham, Anda akan memperoleh 2 keuntungan sebagai berikut.
- Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan oleh sebuah perusahaan. Adapun keuntungan tersebut dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri.
Untuk mendapatkan dividen, Anda harus memegang saham sebuah perusahaan dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu sampai Anda diakui sebagai pemilik saham yang berhak mendapatkan dividen. Dividen yang akan Anda peroleh dapat berupa dividen tunai ataupun dividen saham.
- Capital gain
Capital gain merupakan nilai selisih antara harga beli dan harga jual, yang terbentuk dari aktivitas jual beli saham di pasar.
Misalnya, Anda membeli saham sebuah perusahaan dengan harga Rp. 2.000, – per saham, lalu Anda menjualnya dengan harga Rp. 2.700, – per saham. Artinya, Anda mendapatkan capital gain sebesar Rp. 500, – untuk setiap saham yang terjual.
Walaupun manfaat yang ditawarkan menarik, saham tentunya juga disertai risiko kerugian.
Risiko

- Likuidasi
Risiko likuidasi dapat terjadi jika perusahaan yang sahamnya Anda pegang dinyatakan bangkrut atau dibubarkan. Jika kemungkinan terburuk ini terjadi, Anda sebagai pemilik saham akan memperoleh prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan lunas. Biasanya, perusahaan akan menjual seluruh kekayaan.
Jika setelah melunasi semua kewajiban dan hasil kekayaan perusahaan masih tersisa, maka perusahaan akan membagikan sisa tersebut secara rata kepada seluruh pemilik saham.
Untuk menghindari risiko ini, Anda wajib untuk secara rutin mengikuti dan menganalisis perkembangan perusahaan.
- Capital loss
Capital loss adalah kebalikan dari capital gain. Misalnya, Anda membeli saham sebuah perusahaan dengan harga Rp. 2.000, – per saham. Setelah beberapa saat, harga saham tersebut terus menurun hingga Rp. 1.300, – per saham. Karena Anda takut harga saham tersebut akan terus semakin anjlok, Anda akhirnya menjual saham tersebut dengan harga Rp. 1.300, – per saham. Dalam kasus ini, Anda rugi sebesar Rp. 700, – per saham.
- Delisting dari Bursa Efek Indonesia
Risiko ini artinya saham yang Anda miliki dihentikan perdagangannya oleh bursa efek. Akhirnya, Anda tidak dapat melakukan aktivitas saham apapun, termasuk menjual saham itu untuk meminimalisir kerugian.
Untuk menghindari risiko ini, Anda harus terus memantau perkembangan perusahaan secara berkala. Perusahaan yang berpotensi mengalami kebangkrutan atau sedang mengalami masalah umumnya diperhatikan secara khusus oleh bursa dan media massa.
KESIMPULAN
Itulah hal-hal yang wajib Anda ketahui tentang investasi saham. Jika Anda tertarik, Anda dapat dengan mudah memulai berinvestasi saham karena sudah banyak sekuritas yang menjual instrumen investasi ini. Selain itu, proses jual beli yang berlaku sangatlah mudah untuk dilakukan. Sebelum memulai, Anda harus memastikan bahwa Anda sudah memahami apa itu saham, jenis-jenisnya, dan manfaat juga risikonya.
Baca juga: