Apakah Anda pernah merasa bingung, harus memilih reksadana atau deposito? Dalam artikel ini, akan dikupas perbandingan dari reksadana dan deposito serta keunggulan reksadana dibandingkan deposito. Simak terus supaya investasi Anda bisa untung maksimal!
Investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan. (Sumber: ojk.go.id)
Investasi memiliki berbagai jenis. Beberapa jenis investasi yang populer di Indonesia adalah deposito, saham, emas, reksadana, properti, dan peer to peer landing. Jenis-jenis investasi tersebut memiliki perbedaan dan kesamaan, juga keunggulan dan kelemahan masing-masing. Pada artikel kali ini kita akan membandingkan reksadana dengan deposito. Sebelum membandingkan reksadana dan deposito, mari mengenali kedua produk tersebut terlebih dahulu.
Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Jenis- jenis dan karakteristik reksadana adalah sebagai berikut:
-
Reksadana Pasar Uang
Komposisi 100% instrumen pasar uang, jangka waktu investasi < 1 thn, profil risiko investor sangat konservatif, tidak ada pembagian dividen, dan biaya transaksi 0%.
-
Reksadana Terproteksi
Komposisi 70-100% efek utang, jangka waktu investasi 1-3 thn, profil risiko investor minimum konservatif, ada pembagian deviden, dan biaya transaksi 0%.
-
Reksadana Pendapatan Tetap
Komposisi minimum 80% efek utang, jangka waktu investasi 1-3 thn, profil risiko investor minimum konservatif, tidak ada pembagian deviden, dan biaya transaksi 0,5-1%.
-
Reksadana Campuran
Komposisi maksimal 79% efek utang/ekuitas dan/atau instrumen pasar uang, jangka waktu investasi 3-5 thn, profil risiko investor minimum moderat, tidak ada pembagian deviden, dan biaya transaksi 1,5%.
-
Reksadana Saham
Komposisi minimum 80% efek ekuitas, jangka waktu investasi > 5 thn, profil risiko investor agresif, tidak ada pembagian deviden, dan biaya transaksi 0-2%.
Baca juga Reksadana: Jenis-Jenis dan Cara Kerjanya!
Sedangkan deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu. Karakteristik deposito dari bank antara lain adalah:
- Deposito dapat dicairkan setelah jangka waktu berakhir.
- Deposito yang akan jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis atau automatic roll over (ARO).
- Deposito dapat dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing.
Lalu, apa keunggulan reksadana dibandingkan deposito? Berikut adalah beberapa keunggulan reksadana dibandingkan dengan deposito.
-
Keuntungan tidak di potong pajak
Penghasilan reksadana yang bukan termasuk objek pajak diatur dalam Undang-Undang perpajakan yaitu Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 3 Poin (i) yang berbunyi sebagai berikut:
“Yang dikecualikan dari objek pajak adalah: bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif;”
Selain itu, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Pasal 18 ayat 1 menjelaskan bahwa reksadana dapat berbentuk:
– Perseroan.
– Kontrak investasi kolektif
Pada dasarnya, semua reksadana yang ada saat ini berbentuk Kontrak Investasi Kolektif sehingga memenuhi syarat untuk dikecualikan dari Objek Pajak sesuai dengan UU Nomor 36 Tahun 2008. Karena reksadana bukanlah objek pajak, maka capital gain yang didapatkan dari reksadana tidak dipotong pajak. Sedangkan, bunga dari deposito dipotong pajak 20%.
-
Jumlah minimum investasi lebih rendah
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana juga merupakan jenis investasi yang tidak membutuhkan banyak modal, karena uang tersebut akan digabungkan dengan uang orang lain yang kemudian dikelola bersama demi memperoleh keuntungan. Dalam reksadana, kita dapat memulai berivestasi dengan modal yang terbilang kecil yaitu 100 ribu rupiah.
Pada deposito sendiri, umumnya modal yang harus dikeluarkan untuk investasi lebih besar, sekitar 8-10 juta rupiah baru kita bisa membuka deposito. Tentu saja dengan modal yang kecil, return yang akan di dapatkan juga hanya berdasarkan suku bunga terendah.
-
Likuiditas
Reksadana dapat diperjualbelikan kapanpun karena reksadana tidak ada tanggal jatuh tempo maupun tanggal pencairan. Di lain sisi, deposito memiliki jangka waktu tertentu yang dapat dipilih, seperti 1,3,6, atau 12 bulan.
Deposito tidak bisa diambil seenaknya seperti reksadana. Ada jangka waktu yang harus dipenuhi dulu sebelum uang itu bisa diambil tanpa terkena denda. Denda akan dikenakan kepada kita jika pengambilan dana dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo.
Selain itu, pencairan dana di reksadana dapat dilakukan dengan mudah dan dimana saja karena prosesnya bisa dilakukan secara online, jadi kita tidak perlu repot-repot menyediakan waktu khusus untuk pergi mencairkan dana.
-
Terdiri dari beberapa instrumen
Ketika mengambil deposito, kita menempatkan uang kita pada bank penerbit deposito itu. Seluruh pengembalian uang kita akan bergantung pada kondisi kesehatan dari bank yang dipilih tersebut. Jika bank tersebut bermasalah, bisa saja kita akan mengalami kesulitan dalam mencairkan deposito.
Ketika membeli reksadana, maka kita menempatkan uang kita di berbagai tempat. Misalnya, kalau membeli reksadana saham, maka kita seperti membeli banyak saham sekaligus. Maksudnya di sini uang kita disebar, sehingga ketika ada satu saham yang bermasalah, maka saham lainnya bisa menyelamatkan investasi kita.
Deposito seperti menempatkan uang kita di satu keranjang, sedangkan dengan reksadana kita menempatkan uang kita di banyak keranjang. Inilah salah satu keunggulan reksadana dibandingkan deposito.
-
Diolah oleh Manajer Investasi
Dengan berinvestasi di deposito, uang kita sepenuhnya akan dikelola oleh bank penjual deposito itu. Bank akan menggunakan uang itu untuk menyalurkan kredit kepada orang yang membutuhkan dana. Sedangkan, reksadana dikelola oleh manajer investasi yang profesional.
Manajer investasi adalah orang yang melakukan perputaran uang kita. Merekalah yang akan mengelola uang kita untuk diinvestasikan ke berbagai jenis instrumen (saham, obligasi, pasar uang). Dalam hal ini, Manajer investasi akan memutarkan uang kita untuk mendapatkan keuntungan.
Kepandaian manajer investasi dalam melihat situasi pasar dan jenis investasi yang baik akan sangat berpengaruh pada keuntungan atau kerugian yang kita dapatkan. Karena diolah oleh manajer investasi, resiko investasi relatif lebih kecil dibandingkan dengan investasi mandiri.
-
Keuntungan lebih tinggi dari deposito
Untuk reksa dana pasar uang sendiri, rata-rata keuntungan yang bisa kita dapat bisa mencapai 4%-6% nett per tahunnya. Belum lagi reksadana saham yang memungkinkan keuntungan lebih tinggi. Uang yang diinvestasikan bahkan bisa dikelola kembali, sehingga ketika keadaan pasar uang sedang bagus, keuntungan yang didapatkan pun bisa lebih besar.
Deposito hanya memberikan suku bunga berkisar 2-4% gross setiap tahunnya. Belum lagi dipotong biaya admin dan pajak per tahun, sehingga kita hanya bisa mendapatkan keuntungan 1-3% saja. Return deposito juga bergantung pada lama penempatan modal dan jumlah uang yang kita berikan.
Contohnya, untuk mendapatkan return 4% saja setidaknya kita harus menempatkan investasi selama setahun dengan minimum Rp50 juta.
KESIMPULAN
Itu beberapa alasan keunggulan reksadana dibandingkan dengan deposito. Untuk kita yang baru akan memulai berinvestasi di reksadana, bisa menggunakan layanan ataupun aplikasi terpercaya yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Hal yang terpenting, pastikan investasi yang kita pilih sesuai dengan dana yang kita miliki. Yuk, mulai investasi.