Reksadana menjadi salah satu pilihan investasi yang disukai banyak orang karena menawarkan keuntungan yang cukup tinggi. Tetapi, apakah Anda sudah paham jenis-jenis reksadana dan cara kerjanya? Yuk baca artikel ini sampai habis!

Investor pemula ataupun yang sudah lama berkecimpung di dunia investasi banyak menyukai produk investasi reksadana. Ini karena reksadana menyediakan berbagai macam produk yang dapat dipilih sesuai dengan karakter investor, sehingga para investor dapat mengalokasikan uang ke instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko mereka.
Sudah tahu kah Anda tentang profil risiko investasi? Ada tiga profil risiko, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Berikut penjelasan singkatnya.
- Konservatif merupakan profil untuk investor yang takut dengan risiko tinggi, jadi dia memiliki kecenderungan untuk memilih cara investasi yang aman.
- Moderat adalah profil risiko untuk investor yang tidak bisa menanggung risiko besar, tapi ingin mendapatkan keuntungan yang besar.
- Agresif sangat cocok untuk investor yang suka bermain risiko besar. Dia memiliki keberanian untuk mengambil keputusan-keputusan yang menegangkan.
Kalau Anda, apa profil risikonya? Mengetahui profil risiko investasi sangatlah penting agar Anda tahu seberapa besar risiko atau kerugian yang dapat Anda tanggung. Jika Anda sudah tahu karakteristik Anda dalam investasi, Anda bisa memahami apa saja jenis-jenis reksadana yang ada, lalu memilih jenis yang tepat untuk Anda.
Jenis-Jenis
1 – Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)
Jenis reksadana pasar uang merupakan pilihan investasi yang cocok untuk pemula, karena risiko yang ditawarkan kecil. Tetapi tentu saja, keuntungan yang akan didapatkan pun juga tidak terlalu besar.
Reksadana pasar uang mengalokasikan dana ke sektor surat hutang berharga seperti Bank Indonesia dan deposito dengan jatuh tempo di bawah satu tahun.
Sertifikat Bank Indonesia merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh negara. Pada umumnya, surat ini punya jangka waktu 1 bulan sampai 1 tahun. Imbalan yang diperoleh investor nantinya akan sesuai dengan suku bunga yang dihasilkan dari lelang Bank Indonesia.
Sertifikat deposito merupakan surat berharga yang dibuat oleh bank dan diberikan kepada nasabah yang menanamkan modal di instrumen deposito. Di dalam sertifikat ini, investor dapat mengetahui periode jatuh tempo dari surat berharga itu beserta dengan tingkat suku bunganya.
2 – Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Pada dasarnya, reksadana pendapatan tetap memainkan sektor surat hutang jangka panjang. Jenis reksadana ini dapat memberikan imbal hasil yang besar, bahkan lebih besar dari reksadana pasar uang. Menariknya, risiko yang mengiringi jenis reksadana ini kecil.
Investasi reksadana pendapatan tetap menaruh uang investor pada instrumen obligasi milik pemerintah dan swasta. Obligasi itu sendiri merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan swasta, yang diberikan kepada investor sebagai sebuah bukti kepemilikan hutang.
Misalnya, Anda membeli obligasi milik pemerintah, maka pemerintah berhutang kepada Anda dan memberikan jaminan kepada Anda dalam bentuk kupon. Dalam kupon itu, tertera tanggal jatuh tempo dan juga bunga yang dijanjikan.
3 – Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)
Jenis reksadana ini biasanya direkomendasikan untuk investor yang memiliki profil risiko moderat, di mana dia ingin mendapatkan untung banyak tapi tidak berani rugi.
Reksadana campuran mengalokasikan sebagian uang investor ke sektor saham, dan sebagian lagi ke beberapa sektor pasar modal seperti obligasi dan pasar uang. Karena hal ini, maka dapat dikatakan bahwa reksadana campuran menawarkan keuntungan yang cukup besar, dengan tingkat risiko yang tidak terlalu kecil, tapi juga tidak terlalu besar
Tujuan dari jenis reksadana ini adalah untuk memanfaatkan pertumbuhan harga dan tetap memperoleh pendapatan.
4 – Reksadana Saham (Equity Fund)
Reksadana saham menjadi pilihan banyak investor, terutama dengan risiko profil yang tinggi. Jenis reksadana ini dikenal dengan karakternya yang high risk high return. Artinya, keuntungan dan risiko yang ada di tangan investor sama besarnya.
Sebagian besar uang investor akan dialihkan ke instrumen saham, sisanya akan dialokasikan ke pasar uang. Saham merupakan surat berharga atas kepemilikan nilai dari sebuah perusahaan.
Artinya, pemegang saham sebuah perusahaan akan memiliki hak untuk mengelola perusahaan tersebut. Tetapi hal yang perlu diperhatikan adalah, besar porsi hak tersebut bergantung pada jumlah saham yang dimiliki oleh seorang investor.
Baca juga: Saham: Pengertian, Jenis-Jenis, Manfaat, dan Risiko.
Setelah mengetahui jenis-jenis reksadana yang tersedia bagi Anda, sekarang saatnya kita memahami cara kerja dari instrument investasi ini.
Cara Kerja

Konsep utama dari reksadana adalah pada dasarnya uang Anda akan dikelola oleh sebuah perusahaan manajer investasi yang sudah berpengalaman dan profesional di bidang tersebut. Yang perlu Anda lakukan hanyalah percaya bahwa uang yang Anda investasikan akan menghasilkan keuntungan.
Jika Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam reksadana, maka pertama, manajer investasi menerima dana dari Anda sebagai nasabah. Dana yang sudah diserahkan itu akan diinvestasikan ke dalam sejumlah instrumen investasi yang disepakai oleh kedua belah pihak.
Berikutnya, Anda akan mendapatkan laporan investasi dari perusahaan terkait perkembangan dana yang sudah Anda investasikan. Laporan ini diberikan secara berkala dan berisi kinerja produk investasi, komposisi aset, dan juga portofolio efek.
Itulah penjelasan mengenai cara kerja reksadana. Sangat sederhana dan mudah, kan? Apakah Anda tertarik untuk berinvestasi dalam reksadana? Nah, tapi Anda harus pastikan untuk mendaftar ke manajer investasi terbaik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
KESIMPULAN
Reksadana terkenal di kalangan investor baik itu pemula ataupun yang sudah handal karena keuntungan yang ditawarkan cukup tinggi. Selain itu, reksadana juga memiliki cara kerja yang cukup sederhana dan mudah. Ada 4 jenis reksadana yang dapat Anda pilih. Pastikan Anda tahu terlebih dahulu risiko profil investasi Anda dan jika memang ingin berinvestasi di reksadana, jangan lupa untuk memilih manajer investasi yang baik. Semoga bermanfaat!